Skill Cristiano Ronaldo
Itulah Cristiano Ronaldo
kecil seperti terungkap dalam buku tulisan Luca Caioli, Ronaldo: The Obsession
for Perfection.
Lalu, Fernao Sousa bagaikan
godfather baginya dan memberi jalan perubahan besar dalam hidupnya. Ia menemani
Ronaldo ke Lisabon pada 1997 untuk menjalani ujian di klub Sporting Lisbon.
Ketika itu usianya baru 12 tahun.
Jika bisa memilih, dia
memilih ke Benfica. Ini klub pujaan ayah dan saudara laki-lakinya. Tetapi,
ibunya selalu memuja Sporting dan dia berharap anaknya akan sehebat Luis Figo.
Selain itu, tak mungkin
Ronaldo melewatkan kesempatan besar diuji di salah satu klub terbesar Portugal
itu. Sporting memiliki akademi sepak bola yang telah melahirkan nama-nama
besar, seperti Paolo Futre, Luis Figo, dan Simao.
sumber: kompas.com
Sporting tertarik kepada
Ronaldo. Dia sendiri yakin bisa diterima klub itu karena merasa memiliki bakat
yang baik. Dia berpikir bisa membuat klub itu menyukainya. Tetapi, umurnya baru
12 tahun. Dan, ketika dia datang dan terlibat dalam latihan, kegairahan muncul.
Sang pelatih, Paulo Cardoso
dan Osvaldo Silva, berada di sana mengamati permainan Ronaldo. Mereka
sebenarnya tak terlalu tertarik oleh postur Ronaldo yang terkesan ceking. Tapi,
begitu melihat aksinya, mereka langsung jatuh cinta. Sang bocah dari Madeira
itu begitu lengket membawa bola dan bisa melewati dua atau tiga pemain lawan.
Dia juga tak berhenti bergerak, seperti penampil tunggal yang bisa memainkan
bola ke mana pun suka.
“Saya langsung menatap ke
Osvaldo dan berkata, ‘Anak ini berbeda. Dia memiliki sesuatu yang istimewa’,”
kata Cardoso.
“Dan, ternyata bukan hanya
kami yang berpikir begitu. Pada akhir sesi latihan, semua anak mengerubungi
dirinya (Ronaldo). Mereka tahu dialah pemain terbaik,” tambahnya.
Para pelatih terkesan.
Mereka ingin melihatnya bermain lagi pada hari berikutnya di Stadion Jose
Alvalade. Kali ini, Direktur Akademi Sepak Bola Sporting, Aurelio Pereira, akan
datang menyaksikan pertandingan.
“Dia sangat berbakat. Dia
bisa bermain dengan kedua kakinya. Ia juga sangat cepat. Ketika bermain, bola
seolah melekat tubuhnya,” puji Pereira.
“Tapi, apa yang membuat saya
terkesan adalah determinasinya. Kekuatan karakternya terpancar. Dia sangat
bersemangat, tak takut, dan tak minder kepada pemain yang lebih tua. Dia punya
nilai kepemimpinan yang hanya dimiliki pemain hebat. Ketika berada di ruang
ganti, semua anak membicarakan dirinya dan ingin tahu dirinya. Dia memiliki
semuanya. Sangat jelas dia lebih baik dari lainnya,” puji Pereira lagi.
Pada 17 April 1997, Paulo
Cardoso dan Osvaldo Silva kemudian menulis rekomendasi yang berbunyi: “Pemain
yang memiliki bakat istimewa dan teknik luar biasa, terutama pintar mengelak
dan membelokkan arah, juga punya gerakan hebat.”
Artinya, Cristiano Ronaldo
dos Santos Aveiro sudah lulus ujian. Dia bisa bermain di Sporting Lisbon,
tetapi harus mencapai kesepakatan dengan Nacional da Madeira dulu.
Saat itu, Ronaldo memang
milik klub Nacional da Madeira. Sementara klub itu telah berutang kepada
Sporting sebesar 22.500 euro (sekitar Rp 268,4 juta) atas pembelian pemain
muda, Franco.
Maka, Ronaldo bisa diambil
Sporting sebagai pelunasan utang. Harga 22.500 euro untuk anak usia 12 tahun
jelas terlalu berlebihan. Namun, Sporting merasa tak keberatan karena bagian
dari investasi, dan Ronaldo adalah investasi besar.
Pada 28 Juni 1997, Pereira
menyiapkan laporan baru, “Meski ini terkesan absurd untuk membayar anak 12
tahun sebesar itu, bakatnya sebanding dengan harga tersebut. Ini sudah terbukti
selama ujian dan disaksikan semua pelatih. Dia akan menjadi investasi besar di
masa depan.”
Transfer Ronaldo ke Sporting
berjalan lancar. Nacional da Madeira puas karena utangnya lunas. Sebaliknya,
Sporting punya investasi besar.
Dan, benar. Pada 2003,
Sporting bisa menjual Ronaldo ke Manchester United (MU) seharga 15 juta euro
(sekitar Rp 178,9 miliar untuk kurs saat ini). Dia menjadi pemain pertama asal
Portugal di klub itu.
Ronaldo segera menyatu dan
menjadi bintang. Dia pun bisa menggantikan posisi kebintangan David Beckham
yang akhirnya pindah ke Real Madrid. Bahkan, publik seolah segera melupakan
Beckham karena kebintangan Ronaldo. Bersama MU, dia ikut menghadirkan tiga gelar
Premier League, satu Piala FA, dua Piala Liga, satu Community Shield, satu Liga
Champions, dan satu Piala Dunia Klub.
Sederet gelar yang cukup
menghiasi kebesarannya. Anak yang tadinya culun itu telah berubah menjadi
superstar yang kemudian dijual ke Real Madrid dengan rekor transfer tertinggi
dalam sejarah sepak bola, yakni sebesar 94 juta euro (sekitar Rp 1,1 triliun).
Nilai yang mengalahkan rekor transfer Zinedine Zidane kala dibeli Madrid dari
Juventus.
Data Ronaldo
Nama lengkap: Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro
Tempat/Tanggal lahir: Funchal, Madeira (Portugal), 5 Februari 1985
Tinggi: 1,86 m
Posisi: Gelandang/penyerang
Nomor kostum: 7
Klub: Andorinha (1993–1995), Nacional (1995–1997), Sporting Lisbon (1997–2002)
Karier Senior: Sporting Lisbon (2002–2003), Manchester United (2003–2009), Real Madrid (2009–…)
Nama lengkap: Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro
Tempat/Tanggal lahir: Funchal, Madeira (Portugal), 5 Februari 1985
Tinggi: 1,86 m
Posisi: Gelandang/penyerang
Nomor kostum: 7
Klub: Andorinha (1993–1995), Nacional (1995–1997), Sporting Lisbon (1997–2002)
Karier Senior: Sporting Lisbon (2002–2003), Manchester United (2003–2009), Real Madrid (2009–…)
Gelar Klub
Bersama MU
Juara Premier League (3): 2006–07, 2007–08, 2008–09
Piala FA (1): 2003–04
Piala Liga (2): 2005–06, 2008–09
Community Shield (1): 2007
Liga Champions (1): 2007–08
FIFA Club World Cup (1): 2008
Bersama MU
Juara Premier League (3): 2006–07, 2007–08, 2008–09
Piala FA (1): 2003–04
Piala Liga (2): 2005–06, 2008–09
Community Shield (1): 2007
Liga Champions (1): 2007–08
FIFA Club World Cup (1): 2008
0 komentar: